Perjuangan Pengurus Panti Asuhan yang Dindingnya Bolong Demi Anak Yatim Piatu


Kondisi Panti asuhan Sunan Muria yang atapnya bocor dan dindingnya bolong tak membuat pemilik panti asuhan, Muslih, menyerah. Dia tetap berjuang mencari berbagai cara agar anak-anak di panti asuhan itu punya tempat berteduh yang layak.

Panti asuhan yang juga pondok pesantren itu terletak di Tembalang, Semarang, Jateng. Atap bangunan yang sebagian besar sudah tidak berplafon dan kayu penyangga yang rapuh sehingga wajar saja kerap bocor di mana-mana bila hujan.

Bukan hanya itu, panti asuhan seluas 7x12 ini mempunyai dinding yang bolong-bolong serta beberapa masih berupa bilik. Lantai di panti asuhan ini masih peluran semen bahkan ada bagian rumah yang berupa tanah.

Muslih mengatakan sebenarnya jika ada donasi yang masuk, semaksimal mungkin akan digunakan untuk memperbaiki panti asuhan ini. Namun sayangnya masih belum cukup.

"Saya juga merasa sedih karena tiap hari saya berpikir dan berdoa bagaimana ada Adik bisa belajar dengan nyaman terutama itu walaupun seperti apa kondisinya dan saya memberi motivasi kepada adik-adik kepada anak-anak ku untuk tetap belajar itu di manapun tempatnya berada di situasi apapun kalau niat kita adalah karena ilmunya Allah ilmu Tuhan yang Maha Esa Insya Allah akan ada jalan menuju yang terbaik," ucapnya kepada tim berbuatbaik.id pasrah.

Dengan mengandalkan gaji sebagai pengajar yang hanya Rp 3 juta, Muslih menghidupi 30 anak yang dititipkan kepadanya. Muslih berpegang pada satu prinsib bahwa berbuat baik lebih baik daripada diam.

"Saya akan berusaha walaupun apapun lah yang terjadi namanya sudah amanah sudah apa namanya itikad awalnya awal. Saya harus berjuang sampai napas saya," lanjutnya.

Salah satu anak di Panti Asuhan Sunan Muria, Fuji Fathatul Ilmi, mengaku nyaris putus sekolah jika orangtuanya tidak segera mengirimnya ke panti asuhan ini. Kini remaja yang disapa Miya ini telah 4 tahun hidup di panti asuhan ini dan terpisah dari orangtua.

"Karena kan keluarga saya kan emang dari keluarga yang sederhana bisa dibilang, tapi kan saya pengen gitu maksudnya biar ayah saya yang kerjanya kayak gitu tapi saya nggak. Saya pengen yang lebih soalnya capek itu kak selalu direndahkan sama orang lain,," ucap Miya sedih.

Panti ini membutuhkan uluran tangan #sahabatbaik untuk membantu renovasi panti asuhan ini sehingga anak-anak di sini bisa nyaman tinggal. Kamu bisa mulai membantu mereka dan menuai pahala dari doa anak-anak yatim dengan donasi lewat berbuatbaik.id.

Caranya yaitu dengan klik LINK DONASI BERIKUT INI

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima100% tanpa ada potongan.

Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial,#sahabatbaikbisa mendaftar menjadirelawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Belum ada Komentar untuk "Perjuangan Pengurus Panti Asuhan yang Dindingnya Bolong Demi Anak Yatim Piatu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel