Pernah Punya 100 Karyawan dan Bangkrut Karena Dikhianati Teman, Giharto Bangkit Rintis Roti Global

Puluhan kue kering dan basah tampak terpajang rapi di rak aluminium. Di bagian produksi, beberapa pria dan wanita sibuk bikin adonan dan ada yang menyetak aneka kue. Di antara mereka, terlihat seorang pria yang mengecek kue yang sudah dicetak sebelum masuk ke mesin oven. Pria tersebut yakni Sugiharto (57) owner dari Roti Global.

Usai beraktivitas, pria yang akrab disapa Giharto itu kemudian duduk di meja kasir. Sembari duduk menanti pembeli, ia pun sudi berbagi kisah tentang perjalanannya merintis usaha. Dia mengatakan, berkecimpung di dunia usaha produksi kue sejak 1996.

“Sebelumnya, mulai tahun 1986 saya bekerja di perusahaan rokok bagian pemasaran untuk wilayah Suarakarta dan sekitarnya. Pekerjaan itu saya lakukam sampai tahun 1994. Setelah itu, saya jadi pekerja freelance memasarkan kue kering di wilayah tersebut,” ujarnya.

Warga Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus itu mengatakan, di tahun 1995 ia memutuskan untuk menikah. Selama setahun memasarkan kue kering, Giharto kemudian ikut program pelatihan pembuatan kue di Jakarta yang diselenggarakan oleh Bogasari.

“Setelah ikut pelatihan dan bisa bikin aneka kue, tahun 1996 saya memutuskan untuk merintis usaha produksi aneka kue di Wonogiri,” ungkap ayah tiga anak tersebut.

Dia mengatakan, dengan keahlian pembuatan kue yang dikuasainya serta kemahiran dalam pemasaran, usaha produksi kuenya saat itu langsung maju pesat. Bahkan ia sempat mempunyai karyawan hingga 100 orang.

“Namun, pada tahun 2007 usaha kue yang saya rintis dari nol itu harus gulung tikar. Sebab, beberapa pekerja andalan dan yang saya percayai dibajak teman saya. Pemegang resep, tenaga pemasaran semua, serta sopir keluar bersama dan kerja ikut temanku,” ungkapnya.

Setelah beberapa pekerja andalan keluar, kata dia, usahanya tak lagi stabil. Produksi terganggu, pasar juga direbut oleh temannya. Sehingga usahanya tersebut tak bisa diselamatkan dan harus gulung tikar.


“Usai usahaku gulung tikar, saya pun menghidupi keluarga dengan jadi trainer bagi orang yang ingin punya usaha produksi kue. Pelatihannya meliputi cara pembuatan kue hingga produknya laku di pasaran. Kerjaan itu saya lakukan hingga tahun 2012,” bebernya.

Sebab pada tahun 2012, kata dia, ibunya memintanya untuk pulang ke Kudus. Karena usaha sudah hancur dan habis-habisan di Wonogiri, Ia pun memyanggupinya. Di Kota Kretek, karena hanya punya keterampilan bikin kue, ia pun kemudian merintis lagi usaha produksi aneka kue.

“Karena basic saya pembuat kue, saya pun merintis usaha kue lagi di Kudus dengan merk Roti Global. Modal saya waktu itu hanya Rp 350 ribu,” ungkapnya.

Aneka kue kering bikinannya pun dipasarkan Giharto sendiri menggunakan sepeda motor. Ia menawarkan kuenya ke beberapa pedagang pasar dan toko-toko di kudus. Hingga lambat laun, kue kering yang diproduksinya mulai dikenal dan memiliki banyak pelanggan.

“Alhamdulillah, lambat laun Roti Global makin dikenal dan pelanggannya banyak. Saya pun tak lagi berjualan keliling lagi, tapi pelanggan yang datang ke rumah,” bebernya.

Dia mengatakan, memproduksi aneka kue kering dan basah. Harga Roti Global sangat terjangkau. Untuk kue kering dijual mulai Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu per pcs. Sedangkan harga kue basah mulai Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu per pcs.

“Walaupun belum sebesar usaha kue ku yang ada di Wonogiri, tapi saya tetap bersyukur. Roti Global kini juga sudah punya banyak pelanggan. Tidak hanya orang Kudus saja, tapi ada juga pelanggan dari Jepara, Demak serta Pati,” ungkapnya.

Belum ada Komentar untuk "Pernah Punya 100 Karyawan dan Bangkrut Karena Dikhianati Teman, Giharto Bangkit Rintis Roti Global"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel