Rara Pawang Hujan Protes Biodatanya Ditulis Islam: Salah Jangan Ngawur! Saya Non Muslim, Penganut Kejawen
Pawang hujan Rara Istiani Wulandari atau Rara, protes karena biodatanya banyak ditulis beragama Islam.
Selama ini, banyak yang mengira Rara adalah seorang muslimah.
Dalam sejumlah berita yang beredar, biodata kolom agama Rara kerap ditulis sebagai penganut Islam.
Rara menegaskan dirinya bukan beragama Islam. Dia mengaku seorang kejawen.
Meski begitu, Rara mengaku senang mendengarkan suara adzan dan lantunan ayat suci Alquran.
Rara juga menyebut tidak panas saat ada yang berdzikir.
Yang terbaru, Rara memprotes sebuah adanya biodaya yang dimuat di salah satu media online.
"Ini kolom Agama Rara salah, aku non Muslim jadi P*pmama jangan ngawur. Sudah jelas Rara penganut kejawen. Memang Rara lebih sering ke pura dan terkadang ke vihara. Aku Rara pun senang mendengarkan suara adzan dan juga lantunan ayat suci Alquran tidak panas saat ada yg dzikir.
Dirikupun sangat senang mendengarkan berbagai lantunan lagu rohani Nasrani kan keluarga ada yg Katolik dan Kristen.Buatku Smua Agama mengajarkan cinta kasih aku percaya akan kebaikan Allah Tuhan YME. Bhineka Tunggal Ika.
Aku cinta Alam semesta terutama adat istiadat budaya Indonesia. Salam cahaya kasih sayang Alam semesta dariku Rara Istiati Wulandari,"tulis Rara dalam akun Instagram @rara_cahayatarotindigo, seperti dikutip FIN pada Selasa (29/3/2022).
Seperti diberitakan, Rara Isti Wulandari atau Mbak Rara si Pawang hujan di MotoGP Mandalika 2022, mengaku beragama non muslim.
Makanya, Rara akui dalam aksinya sebagai pawang hujan, menggunakan mantra Kejawen.
"Saya non muslim, jadi yang saya baca adalah mantra Kejawen. Saya juga belajar sedikit tentang agama hindu. Jadi saya baca gaya tri mantra," ujar Rara dilansir dari Kanal YouTube Karni Ilyas Club, Senin 28 Maret 2022.
Janda satu anak ini mengatakan, dirinya lahir di Papua dan besar di Yogyakarta. Rara mengaku mendalami ilmu pawang hujan di Bali.
"Saya lahir di Papua, besar di Jojga. Saya senang stay di Bali. Tapi ini lebih banyak di Jakarta," aku Rara.
"Saya ngayah. Ngayah itu belajar berbakti di Puri Satria. Jadi di Bali itu ada Puri Puri. Nah saya belajarnya di Puri Satria," jelasnya.
"Kalau di Bali namanya tukang terang. Saya satu satunya pawang hujan yang sering kehujanan di Mandalika," katanya lagi.
Sebelumnya, dalam Podcast Deddy Corbuzier, agama Rara tidak disebutkan. Alasan Deddy Corbuzier nanti bisa memicu reaksi netizen.
"Agamanya apa? Anda agamanya apa?," kata Deddy Corbuzier dalam podcast miliknya yang tayang di YouTube.
Rara memberikan KTP-nya kepada Deddy. Deddy Corbuzier diminta untuk membaca langsung tulisan yang ada di kolom agama KTP milik Rara.
Deddy hanya kaget dan enggan memberitahu kepada publik.
Nama Rara Istiani Wulandari jadi perbincangan menyusul kehadirannya di ajang balap MotoGP Mandalika 2022 sebagai pawang hujan.
Aksinya jadi sorotan dalam negeri maupun internasional.
Mbak Rara panggilannya, jasanya dipakai oleh pihak panitia MotoGP Mandalika untuk mengendalikan hujan.
Dia diizinkan muncul di tengah-tengah sirkuit Mandalika- Lombok, dan melakukan ritualnya ketika hujan lebat disertai petir pada Minggu 20 Maret 2022.
Lalu siapa sosok Rara Istiani Wulandari ini? Akun Twitter Mister Kinjeng @KinjengKilenka membuka profil Rara.
Disebutkan Rara adalah Indigo. Indigo merupakan sebutan bagi mereka yang memiliki kelebihan tertentu.
"Mbak Rara adalah seorang indigo, kelahiran Papua 22 Oktober 1983, tapi juga memiliki darah Jawa (Solo-Jogjakarta)," tulis pemilik akun Mister Kinjeng, dilihat Senin 21 Maret 2022.
Dia mengatakan bahwa Rara juga merupakan peramal atau yang disebut sebagai pembaca Tarot. Rara tinggal di Bali. Dia memiliki kemampuan sejak kecil dibimbing oleh ayahnya.
Dijelaskan bahwa Rara bukan saja kali ini terlihat di event Internasional, Rara juga sudah terlibat di Asia Games.
"Dia sudah terlibat dalam banyak event-event besar seperti Turnamen AFC U-19 2018, Asian Games 2018 dan gelaran MotoGP Mandalika sekarang ini," katanya.
Rara mengakui bisa menggerakkan awan, menurunkan gerimis dan suhu udara. Rara disebut menganut kepercayaan kejaweng. Dia tidak menikah dan tidak makan daging.
"Mbak Rara yang menganut kejawen ini mengatakan bahwa saat melakukan ritual dirinya tidak boleh lapar. Dia juga tidak menikah dan tidak makan daging hewan berkaki empat. Diperkirakan bayarannya dalam helatan MotoGP Mandalika ini mencapai ratusan juta," pungkas akun Mister Kinjeng @KinjengKilenka.
Belum ada Komentar untuk " Rara Pawang Hujan Protes Biodatanya Ditulis Islam: Salah Jangan Ngawur! Saya Non Muslim, Penganut Kejawen"
Posting Komentar