Miris, Pasien Meninggal setelah Ditolak UGD RSUD Wangaya, Denpasar; Mulut Berdarah Dibonceng Motor ke RSUP Prof. Ngoerah

Pihak rumah sakit milik pemerintah kota atau Pemkot Denpasar mengatakan bahwa Unit Gawat Darurat

Miris! Pasien asal Buleleng, Singaraja, Bali, dikabarkan meninggal setelah ditolak pihak RSUD Wangaya, Denpasar.

Pihak rumah sakit milik pemerintah kota atau Pemkot Denpasar mengatakan bahwa Unit Gawat Darurat (UGD) penuh. Bukan hanya menolak pasien yang kondisinya kritis.

Dalam postingan di media sosial terungkap juga bahwa sang anak pasien tersebut sempat meminta pihak RSUD Wangaya untuk meminjamkan ambulance guna merujuk sang ibu ke RSUP Prof. Ngoerah yang sebelumnya bernama RSUP Sanglah. Tapi, permohonan tersebut juga ditolak.

Akhirnya sang anak membonceng ibunya yang sedang sakit itu dengan menggunakan sepeda motor. Sayang, tuhan berkehendak lain sang ibu meninggal setiba di RSUP Prof. Ngoerah. Dalam postingan akun Instagram @Aryawedakarna juga terpampang sang ibu yang mulutnya mengeluarkan darah.

Tidak dijelaskan penyakit apa yang diderita itu tersebut. Hanya dalam postingan itu Aryawedakarna menambahkan narasi bahwa pihak DPD RI akan membantu  penanganan jenazah dari RSUP Sanglah ke Buleleng.

Pihaknya juga berencana memanggil pihak RSUD Wangaya untuk meminta klarifikasi. Jika kasus ini benar tentu pihaknya akan meminta Pemkot Denpasar mencopot pejabat yang berwenang karena membuat citra Pemkot Denpasar menjadi jelek. 

Belum ada Komentar untuk " Miris, Pasien Meninggal setelah Ditolak UGD RSUD Wangaya, Denpasar; Mulut Berdarah Dibonceng Motor ke RSUP Prof. Ngoerah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel