Curhat TKI Taiwan, Job Pertama Disuruh Jaga Lansia, Ternyata Sampai Sana Malah Disuruh Jaga Anjing


Tenaga Kerja Indonesia (TKI) perempuan atau TKW bernama Lisa Widjaksono membagikan sepenggal kisahnya saat bekerja ke Taiwan.

Diakui Lisa, sulitnya mencari pekerjaan di Tanah Air menjadi alasannya untuk terbang ke Negeri Formosa itu.

Selain itu, besaran gaji yang ditawarkan juga menjadi alasan kuat TKI perempuan tersebut memilih negara Taiwan.

"Kenapa aku memilih menjadi TKW, karena di rumah itu nyari kerjaan susah sekali, karena kebutuhan," ujar Lisa memulai.

Meski ibu dua anak itu memiliki suami, namun ia kekeuh untuk terbang ke Taiwan demi buah hatinya.

"Saya punya dua orang anak, jadi harus menyekolahkan anak-anak aku, jadi aku memutuskan untuk pergi ke Taiwan saja, karena di sini terkenal gajinya besar," ungkap Lisa.

Namun siapa sangka, perjalanan yang harus Lisa lalui untuk dapat sampai ke Taiwan tidaklah mudah.

Ia harus rela berutang ke sana dan ke mari agar dapat segera berangkat ke Taiwan.

"Dulu aku nggak ngerti kalau masuk PT itu harus bayar ini, bayar itu," kata Lisa.

"Di desa aku sama sekali nggak punya uang, akhirnya aku utang sana, utang sini. Maksudnya nggak malu-malu utang, nekat lah akhirnya bisa bayar di PT," sambung Lisa.

Setelah melewati proses di PT, TKI perempuan ini akhirnya bisa terbang dan sampai ke Taiwan.

TKI perempuan ini bercerita, job pertama yang ia dapatkan dari PT adalah menjaga seorang lansia berjenis kelamin perempuan.

Namun sesampainya di Taiwan, TKI perempuan ini malah dipekerjakan untuk menjaga anjing.

"Aku di PT itu ya pertama kali dapet job katanya aku menjaga nenek, sampai di sini aku menjaga anjing," ungkap Lisa.

"Tapi yo gimana lagi ya aku sudah sampai di sini, kalau mau pindah majikan aku harus bayar lagi, jadi aku terima ajalah jaga anjing," kata Lisa.

Untuk menghibur dirinya sendiri, Lisa menganggap bahwa pekerjaan menjaga anjing lebih mudah ketimbang menjaga nenek.

Dengan begitu, ia bisa menikmati pekerjaannya menjadi seorang TKI di Taiwan.

"Aku mikirnya gini, kalau jaga nenek, nenek itu juga cerewet, kalau anjing lebih mudah lah," kata Lisa.

"Anjing dikasih makan trus sudah, tidur, dikasih air minum sudah, tidur. Kan nggak cerewet anjing, trus ngasih anjing jalan-jalan," tambah Lisa.

Namun ternyata, TKI perempuan ini tetap merasa tidak nyaman dengan pekerjaan pertamanya tersebut.

Ada suatu hal yang menjadi alasan kuat Lisa untuk pindah, yakni selama sembilan bulan ia tidak memiliki waktu untuk tidur siang (istirahat).

Terlebih malam hari ia baru selesai bekerja pukul 10 malam.

"Tetapi ada satu yang membuat aku jadi pengen pindah waktu itu," ucap Lisa bercerita.

"Aku di sini waktu itu selama sembilan bulan, bayangkan aku kalau siang itu kerja, nggak dikasih waktu istirahat, maksudnya tidur itu nggak ada, cuma duduk," ungkap Lisa.

Pagi-pagi sekali TKI perempuan ini sudah harus bangun dan mengerjakan pekerjannya.

Ia baru dapat tidur pada pukul 10 malam.

"Aku bangun jam lima sampe aku tidur itu jam sepuluh malam," tutur Lisa menjelaskan.

TKI perempuan ini hanya tinggal berdua dengan majikannya yang berjenis kelamin perempuan.

Setiap malam ia juga ditugaskan untuk memijat sang majikan selama satu jam.

Tentu saja TKI perempuan ini merasa sangat letih dan kelelahan dengan kondisi pekerjaan yang seperti itu.

Ada suatu hal yang menjadi alasan kuat Lisa untuk pindah, yakni selama sembilan bulan ia tidak memiliki waktu untuk tidur siang (istirahat).

Terlebih malam hari ia baru selesai bekerja pukul 10 malam.

"Tetapi ada satu yang membuat aku jadi pengen pindah waktu itu," ucap Lisa bercerita.

"Aku di sini waktu itu selama sembilan bulan, bayangkan aku kalau siang itu kerja, nggak dikasih waktu istirahat, maksudnya tidur itu nggak ada, cuma duduk," ungkap Lisa.

Pagi-pagi sekali TKI perempuan ini sudah harus bangun dan mengerjakan pekerjannya.

Ia baru dapat tidur pada pukul 10 malam.

"Aku bangun jam lima sampe aku tidur itu jam sepuluh malam," tutur Lisa menjelaskan.

TKI perempuan ini hanya tinggal berdua dengan majikannya yang berjenis kelamin perempuan.

Setiap malam ia juga ditugaskan untuk memijat sang majikan selama satu jam.

Tentu saja TKI perempuan ini merasa sangat letih dan kelelahan dengan kondisi pekerjaan yang seperti itu.

Belum ada Komentar untuk "Curhat TKI Taiwan, Job Pertama Disuruh Jaga Lansia, Ternyata Sampai Sana Malah Disuruh Jaga Anjing"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel