CURHATAN Pilu Briptu Frengki Manullang, Mengaku Sudah Pernah Membawa Istrinya Berobat Kampung



Terungkap sejumlah fakta terkait dugaan KDRT yang dituduhkan kepada Briptu Frengki Friadi Manullang.

Kasus ini menjadi perhatian publik setelah sang istri ( Sunny Sinaga) curhat di media sosial tentang perlakukan suami yang menghajarnya hingga babak belur.

Curhatan ini dituliskan akun Facebook Sunny Sinaga pada tanggal 3 Juli 2022 lalu.

Dalam tulisanya, Sunny Sinaga menyampaikan bahwa dia sudah berulang kali dipukuli oleh suaminya bernama Briptu Frengki Friadi Manullang.

Briptu Frengki Friadi Manullang adalah polisi yang bertugas di Polres Tapanuli Utara, tepatnya di Polsek Pahae Julu sebagai Bhabinkamtibmas.

Sunny menyampaikan bahwa mertuanya yiatu ibu dari Briptu Frengki Friadi Manullang turut andil dalam kasusnya ini.

Di mana dia juga pernah mendapat penganiayaan dari sang mertuanya tersebut.

Lebih sadisnya, Sunny Sinaga dan anaknya yang masih bayi pernah ditinggalkan Briptu Frengki Friadi Manullang di tengah jalan.

Dalam postingannya Sunny Sinaga juga menceritakan bahwa dia sudah berulang kali melakukan pengaduan ke polisi namun kasusnya tetap tak diproses.

Bahkan, dia sebagai pelapor malah dimarahi oleh polisi.

Postingan Sunny Sinaga mendapat banyak dukungan dari warganet dan meminta polisi segera memproses kasus tersebut.

Viralnya curhatan Sonny Sinaga juga berdampak pada proses hukum yang sudah dilaporkan Sunny Sinaga kepada Polres Tapanuli Utara.

Briptu Frengki Friadi Manullang pun ditetapkan sebagai tersangka dugaan terjadinya tindak pidana Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atas istrinya.

"Penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Taput telah menetapkan Briptu Frengki Friadi Manullang sebagai tersangka," ujar Kasi Humas Polrest Taput, Aiptu Walpon Baringbing, Kamis (7/7/2022) malam.

"Briptu Frengki Friadi Manullang ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup yang didukung dengan keterangan saksi, serta keterangan ahli berupa hasil visum," sambungnya.

Kata Aiptu Walpon Baringbing penetapan tersebut didasarkan pada hasil proses penyelidikan yang dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Taput atas laporan istrinya.

"Status tersangka ditetapkan melalui hasil gelar perkara umum di Polres Taput. Sebagai tindak lanjut pengaduan istri dari Briptu Frengki Friadi Manullang," ungkapnya.

"Dari hasil proses penyelidikan tersebut, ditemukan dua alat bukti yang sah sehingga penyelidikan ditingkatkan ke penyidikan dan dilakukan penetapan tersangka," lanjutnya.

Tak hanya proses hukum dugaan KDRT yang dialami oleh Briptu Frengki Friadi Manullang, kini ia juga menjalani proses pemeriksaa di Propam Polres Taput.

"Briptu Frengki Friadi Manullang juga saat ini menjalani proses pemeriksaan sebagai terduga pelanggar Kode etik profesi Polri, dan sekarang sudah dilakukan penempatan dalam tempat khusus," sambungnya.

Kata Aiptu Walpon Baringbing Kapolres Tapanuli Utara AKBP Ronal Sipayung tidak mentolerir perilaku menyimpang atau pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan setiap anggota Polri di Taput.

"Polri senantiasa berkomitmen dalam penegakan hukum dan akan menindak tegas setiap pelanggaran, tak terkecuali yang dilakukan oleh anggota," pungkasnya.

Pembelaan Briptu Frengki Friadi Manullang


Berbeda dengan yang disampaikan Sunny Sinaga, Briptu Frengki Friadi Manullang mempunyai cerita lain soal kejadian yang dituduhkan kepadanya.

Kepada polisi yang memeriksanya, Briptu Frengki Friadi Manullang awalnya mengakui bahwa memang benar terjadi pertengkaran di keluarganya pada hari Sabtu tanggal 25/6/2022 di rumahnya di Aspol Hutabarat Tarutung.

Namun soal cerita penganiayaan tidak pernah terjadi seperti yang dituduhkan oleh istrinya.

Saat pertengkaran itu, Briptu Frengki Friadi Manullang hanya membanting alu (alat penumbuk padi) ke lantai, namun berguling dan mengenai kaki istrinya.

Hal ini membuat Sunny Sinaga marah dan menarik kerah baju Briptu Frengki Friadi Manullang hingga terjadi pergumulan.

"Karena si Frengky merasa tercekik lalu ia menarik rambut korban untuk melepaskan cekikan kerah bajunya dari tangan istrinya," ujar Aiptu Walpon Baringbing kepada Tribun Medan.

Namun setelah pertengkaran tersebut, Sunny Sinaga melakukan tindakan di luar nalar, di mana dia nekat memukuli dirinya sendiri di bagian tubuh dan bagian kepala. Saat kejadian ada dua orang saksi melihat Sunny Sinaga memukili dirinya sendiri, yaitu BS dan LS, yang ketepatan keduanya ada di TKP.

“Kedua nya ikut melerai pertengkaran mereka dan memisahkan mereka,” ungkap Aiptu Walpon Baringbing.

Kata Aiptu Walpon Baringbing, bahwa kedua saksi ini sudah diperiksa polisi juga.

Dari penjelasan keduanya, bahwa benar Sunny Sinaga lah yang memukuli dirinya sendiri.

"Bahkan kedua saksi menerangkan saat Frengky dan istrinya bergulat, posisi Frengky di bawah dan dicekik oleh istrinya dengan menarik kerah bajunya,” tuturnya.

Bahkan dalam kejadian pertengkaran itu, kata Aiptu Walpon Baringbing, Briptu Frengki Friadi Manullang selalu menghindari kontak fisik dengan istrinya, karena dia tahu hal itu tidak boleh dilakukan oleh seorang polisi.

“Tersangka Frengki Friadi Manullang tidak mau melawan istrinya secara fisik. Ia tak mau membalas karena dia malu sebagai polisi," ujar Aiptu Walpon Baringbing.

Bantah Penelantaran Anak dan Tetap Menjaga Keutuhan Rumah Tangganya

Briptu Frengki Manullang juga membantah tidak pernah menelantarkan anaknya pada dini hari.

Meski sudah dilaporkan istrinya ke Polres Taput dan ditetapkan menjadi tersangka, ia memastikan tetap mencintai istrinya.

Dan, ia akan tetap menjaga keutuhan rumah tangga.

Soal tuduhan terhadap penelantaran anak, Briptu Frengki Manullang menjelaskan lokasi kejadian terjadi di Kota Pinang, Labusel.

Saat itu, Frengki sedang merawat ibunya yang sedang sakit di Rantau Parapat pada tahun 2020.

Ia menjemput istrinya di Kota Pinang agar pergi menjaga ibunya yang sakit di Rantau Parapat.

Namun, Sunny Sinaga menolak semua itu. Kata Frengki, istrinya meminta untuk diantarkan ke rumah orangtuanya di Silakkitang, Labusel.

“Mengenai tuduhan pelantaran anak, sebenarnya ini kejadiannya sudah lama, tahun 2019 atau tahun 2020. Sebenarnya, saya bukan secara sengaja menelantarkan mereka. Saya baik-baik jemput istri saya dari Kota Pinang mau ke Rantau Parapat, mamak saya opname di Rantau Parapat. Kemudian istri saya tidak mau saya titipkan di rumah orang tua senior polisi yang ada di Rantau Parapat. Kemudian, ia meminta ingin diantar ke Silakkitang, posisi dari jam 3 pagi, saya belum ada istirahat,” terangnya.

“Terus saya katakan, ‘mah, di sini aja tidur, sementara dari Rantau Parapat itu ke Silakkitang (kawasan Labusel) ada 1,5 jam. Udah gitu, pada pukul 6 pagi, saya harus berangkat membeli obat mamak saya. Jadi saya bingung,” sambungnya.

Sunny Sinaga Ngaku Dimaki Mertua


Briptu Frengki Manullang membernarkan memang ada cekcok antara istrinya dengan ibunya.

Namun, ia memastikan, pertengkaran itu terjadi lantaran istrinya memulai dengan menuding yang bukan-bukan.

“Mengenai penamparan yang dilakukan orangtua saya memang betul. Cuman memang semua itu didasari perkataan dia yang kurang menyenangkan orangtua. Ia mengatakan bahwa orangtua saya, maaf cakap kata t**k. Mamak saya tak bisa tahan emosi lagi dan menamparnya karena maaf cakap terlalu lantam. Ia dua kali ditampar,” terangnya.

Kendati demikian, Frengki Manullang memastikan orangtuanya sudah melupakan kejadian itu.

Orangtuanya, kata Frengki menginginkan rumah tangganya tetap berlanjut.

“Kalau orang tua saya berat mengatakan untuk cerai ataupun melanjutkan proses ini dengan jalur hukum. Ia (orang tua terlapor) berpesan agar saya membujuk istriku. Kalau dari mertuaku, mereka tetap mendukung perbuatan putrinya untuk proses hukum,” lanjutnya.

Soal Memar di Tubuh Istri

Briptu Frengki menjelaskan tentang keadaan istrinya yang mengalami memar pada bagian tubuh.

“Kalau gambar dada yang memar, ia yang buat. Maka, saya merasa difitnah. Ada saksi yang melihat bahwa ia memukul dirinya sebanyak dua kali dan saya melihat ada empat kali ia memukul dirinya. Saksinya ada,” katanya.

“Saya pernah pukul istri saya, tapi dia yang pertama sekali yang memukul saya. Saya disiksanya dan dikejar, saya rela dipukul, lalu saya coba membela diri – menangkis pukulan, terakhir kena dengan dia,” katanya.

Biptu Frengki Manullang menyampaikan perilaku istrinya memang sedikit aneh. Menurutnya, istrinya itu sering marah-marah tanpa ada sebab.

“Kalau rewel, sebenarnya ia bukan rewel, tapi pendendam. Artinya, masalah sudah berlalu, ia dan orangtuaku sudah abaikan, harmonis. Cuman, kalau ada kesalahan orangtuaku, ia tak bisa menahan di hatinya. Ia langsung menekan. Itulah yang terjadi pada tahun baru semalam itu, aku ribut dengan orangtua dan dia,” ujarnya.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan soal tanggungjawabnya sebagai personil kepolisian dalam rumah tangganya. Bahkan, ia menjelaskan bagaimana pengelolaan pendatapan dalam rumah tangganya.

“Soal penghasilan, selalu saya berikan pada orang rumah (istri terlapor). Saya tidak pernah pilah-pilah atau ambil, semua saya berikan. Dan orangtua saya pun jauhnya dari kami di Rantau Parapat. Setelah pertengkaran ATM tidak tampak, tapi gaji tetap sama istri,” sambungnya.

Tetap Satu Rumah

Hingga saat ini, Frengki masih bersama istrinya dan dua anaknya tinggal bersama dalam satu rumah. Ia mengakui bahwa dirinya juga mendapat kekerasan dari istrinya, namun dirinya tidak mau mempermalukan istrinya di depan umum termasuk di media sosial.

“Kami tetap satu rumah. Saya pernah melakukan tindak tegas, berupa kemarahan dan tidak pernah lalu tangan (maksudnya memukul), tapi tak pernah dipenuhi. Kalau dia marah, saya diam dan ia mau lalu tangan. Kalau dia lalu tangan pada saya dan ada luka pada saya, saya tidak mau mempermalukan dia. Itulah kekalahan saya sebenarnya,” terangnya.

“Saya pernah mengajak istri saya untuk melihat orangtua saya, tapi ia tidak mau. Saat itu, saya sedang makan. Ia memukul saya dengan menggunakan bantal hingga nasi saya hampir jatuh. Pada saat itu, saya marah terhadap dia dan saya mencampakkan nasi itu ke mukanya,” terangnya.

Sunny Sinaga Sudah Dibawa Berobat Kampung

“Kayaknya ada. Tanda-tandanya, kalau ia sedang marah, ia mau memukuli kepalanya sambil menjerit, ‘aduh…, pusing aku’. Kalau saya tidak salah, itu kejadiannya pada tahun 2021 dan itu mulai tahun 2020. Udah sering seperti itu,” lanjutnya.

“Kalau yang sekarang, inilah yang ia laporkan itu saya, masih seperti itu. Saya bawa istri saya berobat karena kesurupan dan memukuli dirinya. Ia saya bawa berobat kampung. Kami sudah berumahtangga sekitar 4 tahun dan miliki 2 orang anak,” terangnya.

Walaupun demikian, ia tetap mengungkapkan rasa sayangnya pada istrinya demi keutuhan keluarganya.

“Harapan saya tentunya, saya ingin berdamai, baik untuk istri saya dan keluarga dan anak-anak saya. Walaupun istri saya seperti itu, biarlah saya terima. Mungkin itu kekurangan istri saya. Tidak ada niat cerai dan aku akan tetap mempertahankan keluarga,” pungkasnya.

Belum ada Komentar untuk "CURHATAN Pilu Briptu Frengki Manullang, Mengaku Sudah Pernah Membawa Istrinya Berobat Kampung"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel